Sabtu, 13 Agustus 2011

NAMA-NAMA SUCI CALON MAHASISWA/MAHASISWI TEKNIK PERKAPALAN POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS ANGKATAN 2011-2012


TEKNIK PERKAPALAN

Þ     MIDSHIP = BAGIAN TENGAH LAMBUNG KAPAL.

Þ     ANCHOR = JANGKAR.

Þ     MAIN ENGINE = MESIN UTAMA KAPAL.

Þ     PROPELLER = BALING-BALING.

Þ     RUDDER = DAUN KEMUDI.

Þ     FORDWARD = BAGIAN DEPAN LAMBUNG KAPAL.

Þ     DOUBLE BOTTOM = KONSTRUKSI KAPAL DASAR BERGANDA.

Þ     BODY PLAN = PENAMPANG VERTIKAL KAPAL (TAMPAK DEPAN).

Þ     DRAFT = SARAT KAPAL. SARAT KAPAL TERBAGI MENJADI DUA, YAITU SARAT MUATAN PENUH DAN SARAT MUATAN KOSONG.

Þ     BASE LINE = GARIS DASAR

Þ     FRAME = GADING. GADING TERBAGI MENJADI DUA, YAITU GADING UTAMA (MAIN FRAME) DAN GADING BESAR ( WEB FRAME ).

Þ     BOLLARD = TEMPAT PENGIKAT TALI TAMBAT KAPAL.

Þ     CHAIN LOCKER = LUBANG YANG TERDAPAT PADA BAK PENYIMPANAN RANTAI JANGKAR YANG BERFUNGSI UNTUK MEMBUANG KOTORAN DAN AIR LAUT YANG MENEMPEL PADA JANGKAR.

Þ     POOP DECK = GELADAK KIMBUL.TERLETAK PADA BAGIAN AFTER. PANJANGNYA ADALAH 20%-22% LPP (LENGHT BETWEN PERPENDICULAR).

Þ     MAIN DECK = GELADAK UTAMA

Þ     BULLWARK = BAGIAN LANTAI KAPAL PADA FORDWARD YANG DIBUAT TINGGINYA 2 M DARI MAIN DECK.

Þ     BULKHEAD = SEKAT. SEKAT TERBAGI ATAS : SEKAT CERUK BURITAN (STERN TUBE BULKHEAD), SEKAT RUANG MESIN (ENGINE ROOM BULKHEAD), SEKAT RUANG MUAT (MIDSHIP BULKHEAD), DAN SEKAT TUBRUKAN / CERUK HALUAN  ( COLLISION BULKHEAD).

Þ     DISPLACEMENT = BERAT AIR YANG DIPINDAHKAN OLEH BADAN KAPAL DIDALAM AIR.

Þ     OIL  TANK = RUANG MUAT BERUPA TANGKI MINYAK ( KHUSUS PADA KAPAL TANKER).

Þ     FORECASTLE = BAGIAN SISI KIRI-KANAN KAPAL YANG BERBENTUK DINDING PELAT YANG FUNGSI AGAR TIDAK TERJADI KECELAKAAN BAGI ANAK BUAH KAPAL SAAT PENAMBATAN TALI KAPAL. TINGGINYA BERKISAR ANTARA 0,9 - 1,4 METER. PANJANGNYA ADALAH 8%-10% LPP (LENGHT BETWEN PERPENDICULAR).

Þ     GRAVITY = TITIK BERAT KAPAL.

Þ     BONJEAN = GAMBAR GARIS LENGKUNG YANG MERUPAKAN BESARAN TIAP-TIAP STATION DARI SARAT NOL SAMPAI GELADAK.

Þ     WATER LINE = GARIS AIR.

Þ     BOAT DECK = GELADAK SEKOCI. GELADAK YANG DIGUNAKAN UNTUK PENEMPATAN SEKOCI ATAU DEWI-DEWI SEBAGAI ALAT KESELAMATAN PELAYARAN.

Þ     BRIDGE DECK = GELADAK JEMBATAN.

Þ     STERN TUBE = TABUNG POROS YANG DIGUNAKAN SEBAGAI MEDIA PELUMASAN POROS PROPELLER DENGAN BEARING, JUGA DAPAT BERFUNGSI SEBAGAI PENYEKAT JIKA TERJADI KEBOCORAN. PADA PERENCANAAN INI, SEBAGAI PELUMAS POROS DIGUNAKAN AIR.

Þ     TONNAGE ( TONASE ) = KEMAMPUAN DAYA ANGKUT KAPAL.

Þ     HYDROSTATIC = GARIS LENGKUNG YANG TERDIRI DARI BEBERAPA MACAM KURVA UNTUK MENGETAHUI KARAKTERISTIK BADAN KAPAL YANG TERBENAM DI DALAM AIR.

Þ     FREEBOARD (DISEBUT JUGA PLIMSOLLMARK ATAU LOAD LINE.) = TINGGI TEPI GELADAK DARI PERMUKAAN AIR YANG DIUKUR PADA MIDSHIP ATAU DISEBUT JUGA MARKA KEAMBANGAN/LAMBUNG TIMBUL ATAU DAYA APUNG CADANGAN KAPAL.

Þ     METACENTRE = TITIK TENGAH KAPAL (METASENTRA).

Þ     BUOYANCY = TITIK TEKAN KE ATAS.

Þ     PORT  SIDE = SISI KIRI LAMBUNG KAPAL.

Þ     STARBOARD = SISI KANAN LAMBUNG KAPAL.

Þ     CARGO HOLD = RUANG MUAT KAPAL ( NON KAPAL TANKER).

Þ     LIFE  JACKET = JACKET KESELAMATAN.

Þ     LIFEBUOY = ALAT KESELAMATAN PELAYARAN YANG BERUPA PELAMPUNG.

Þ     BREADHT = LEBAR KAPAL.

Þ     AFTER = BAGIAN BELAKANG KAPAL.

Þ     STEM = HALUAN.

Þ     STERN = BURITAN.


Sabtu, 08 Januari 2011

H I M K A

HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK PERKAPALAN
( H I M K A ) 
POLITEKNIK BENGKALIS
BASECAMP  : 
WORKSHOP 3,  GEDUNG C POLITEKNIK BENGKALIS 
JLN. BATHIN ALAM , 
SEI.ALAM, 
BENGKALIS, RIAU
28751

Rabu, 05 Januari 2011

TEKNIK PERKAPALAN - NAVAL ARCHITECTURE - MARINE ENGINEERING

Teknik Perkapalan adalah suatu disiplin ilmu keteknikan yang mempelajari sebuah sistem kerja kapal yang menyangkut perencanaan dan pembangunan sebuah kapal mulai dari bentuk badan kapal dan rencana umum, kebutuhan daya mesin, struktur dan stabilitas, serta pengoperasian kapal yang sudah jadi untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam hal sarana transportasi. Ilmu Teknik Perkapalan juga diterapkan dalam perkembangan bahari/kelautan di Indonesia, antara lain digunakan sebagai eksplorasi hidrokarbon laut, fishing (pemancingan, red), rekreasi laut, dan juga transportasi.

APA YANG DIPELAJARI DI TEKNIK PERKAPALAN
Mahasiswa Teknik Perkapalan dididik agar memiliki pengetahuan dan ketrampilan professional yang mampu mengawaki galangan kapal, baik sebagai tenaga struktural (Manager, Factory Assistant, dan lain-lain) maupun tenaga fungsional (Marine Surveyor, Supervisor, Welding Inspector, Welding Engineer, dan lain-lain).
Keahlian yang diberikan kepada mahasiswa Teknik Perkapalan meliputi keahlian perencanaan kapal yang juga termasuk teori bangunan kapal, seperti: hidrostatik, stabilitas, trim, peluncuran dan lain-lain. Dan juga keahlian dalam bidang kekuatan, struktur serta teknologi pembangunan dan reparasi kapal, serta keahlian tambahan lainnya. Untuk itu, terdapat beberapa bidang keahlian yang dapat ditekuni oleh mahasiswa Teknik Perkapalan. Bidang keahlian tersebut antara lain adalah: Teknik Perencanaan dan Transportasi Laut, Konstruksi dan Kekuatan, Hidrodinamika, dan Teknik Produksi Kapal

PROSPEK LULUSAN TEKNIK PERKAPALAN

 Lulusan Teknik Perkapalan diharapkan mampu menguasai prinsip-prinsip perancangan kapal yang berkaitan dengan masalah struktur, dinamika, hidrodinamika, teknik produksi dan teknik komputasi. Kemampuan intelektual, profesionalisme serta kemampuan beradaptasi dengan lingkungan dan teknologi memungkinkan lulusan Teknik Perkapalan mampu berkiprah dan sukses di bidang-bidang lainnya. 

Adapun bidang/keahlian yang berkompeten dengan Teknik Perkapalan diantaranya adalah :
  1. Tenaga ahli untuk bidang perencanaan, pembangunan, perbaikan kapal dan alat apung lainnya pada industri maritim.
  2. Pemilik maupun pengawas pada perusahaan pelayaran.
  3. Quality Surveyor pada pengerjaan digalangan kapal nasional maupun internasional.
  4. Perencana dan konsultan pembangunan kapal.
  5. Tenaga ahli perkapalan dilingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
  6. Tenaga ahli pada laboratorium teknik perkapalan.
  7. Tenaga edukatif pada perguruan tinggi dan Sekolah Menengah Kejuruan.
  8. Tenaga ahli pada industri mesin-mesin dan peralatan, serta industri penunjangnya.
  9. Inspector ataupun Quality Control pada pengerjaan digalangan kapal. 


    PEMBUATAN KAPAL RO-RO PEMKAB BENGKALIS, KMP.TASIK GEMILANG.
    PT. KOJA BAHARI PALEMBANG, SUMATERA SELATAN.

    PROSPEK INDUSTRI PERKAPALAN INDONESIA

    Sabtu, 01 Januari 2011

    KLASIFIKASI KAPAL

     





    Klasifikasi kapal adalah aktifitas yang bertujuan untuk mengategorikan kapal ke dalam suatu kelas-kelas tertentu. Sejarah klasifikasi kapal, dimulai sekitar tahun 1760-an, dari sebuah coffe shop milik Edward Lloyd di London, pada saat itu di kedai kopi tersebut banyak berkumpul orang-orang yang dalam bisnisnya berhubungan dengan dunia perkapalan, mulai dari pelaut, pemilik kapal sampai dengan pihak asuransi. Sampai akhirnya timbul ide dari Edward Lloyd untuk melakukan pencatatan (registrasi) terhadap kapal-kapal yang pemiliknya sering berkumpul di kedai kopinya. Dan singkat kata dari daftar kapal tersebut yang akhirnya terbentuklah Lloyd’s Register of Shipping (LRS) pada tahun 1760.
    Pada awalnya kapal-kapal tersebut dikelaskan dengan kelas A,B,C,D sesuai dengan kondisi kapal tersebut sesuai dengan penilaian para surveyornya yang kebanyakan merupakan para mantan kaptain kapal. Sampai pada akhirnya diterbitkanlah rule LRS yang pertama, rule ini dipakai sebagai standard teknis untuk pengklasifikasian kapal, dan terus menerus dilakukan penelitian dan pengembangan sesuai dengan teknologi dan perkembangan dunia perkapalan.
    Bahkan pada saat ini telah diterbitkan pula LR rule untuk kapal perang.
    Dan LRS terus berkembang sampai dengan saat ini dengan berbagai diversifikasi inspeksi teknisnya tidak hanya terbatas dengan kapal, tetapi juga fasilitas apung seperti FPSO (Floating Production Storage & Offloading Unit), FSO (Floating Storage & Offloading Unit), MODU (Mobile Offshore Drilling Unit), platform serta di railway, transportasi, pembangkit listrik dan bidang industri yang lain.Dan kemudian beberapa badan klasifikasi berdiri di negara lain seperti Bureau Veritas (BV) di Perancis yang didirikan pada tahun 1826, Det Norske Veritas (DNV) di Norwegia pada tahun 1864, Germanischer Lloyd (GL) pada 1867 di Jerman, serta beberapa negara di luar Eropa seperti Jepang dengan berdirinya Nipon Kaiji Kyokai (Class NK) pada tahun 1899 dan di Amerika Serikat berdiri American Bureau of Shipping (ABS) tahun 1862. Pada saat ini telah banyak berdiri badan klasifikasi di berbagai negara yang bekerja terutama untuk kapal-kapal berbendera atau yang dimiliki pemilik lokal negara tersebut.


    Beberapa dari badan klasifikasi ini berasosiasi membentuk suatu asosiasi internasional yang disebut IACS (International Association Classification Society) yang merupakan salah satu anggota komite teknis dari IMO.
     

    Anggota IACS pada saat ini adalah:

    Lloyd's Register of Shipping (LRS) berdiri 1760 di London , Inggris

    Bureau Veritas (BV) berdiri 1828 di Paris, Perancis

    Registro Italiano Navale (RINA) berdiri 1861 di Genoa, Italia

    American Bureau of Shipping (ABS) berdiri 1862 di Houston, Amerika Serikat

    Det Norske Veritas (DNV) berdiri 1864 di Oslo, Norwegia

    Germanischer Lloyd (GL) berdiri 1867 di Hamburg, Jerman

    Nippon Kaiji Kyokai (NKK) berdiri 1899 di Tokyo, Jepang

    Russian Maritime Register of Shipping (Российский морской регистр судоходства) berdiri 1913 di St Petersburg, Russia

    China Classification Society (CCS) berdiri 1956 di Beijing, RRC

    Korean Register of Shipping (KR) berdiri 1960 di Daejeon, Korea Selatan

    Badan-badan klasifikasi anggota IACS mempunyai suatu sistem prosedur yang standard dalam hal-hal yang mendasar seperti pola training surveyor, kode etik dan banyak hal lainnya terutama dalam hal prosedur operasionalnya.

    Untuk memastikan system tersebut secara konsisten diterapkan oleh masing-masing anggotanya maka IACS melakukan audit setidaknya satu kali setiap tahun pada setiap anggotanya.

    Disamping itu banyak lagi badan klasifikasi di negara lainnya yang diluar organisasi IACS, antara lain:

    Hellenic Register of Shipping (HRS) berdiri 1919 di Pireus, Yunani

    Indian Register of Shipping* (IRS) berdiri 1975 di Mumbai, India

    Polish Register of Shipping (PRS) berdiri 1936 di Gdańsk, Polandia

    Croatian Register of Shipping (CRS) berdiri 1949 di Split, Kroasia

    Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) berdiri 1964 di Jakarta, Indonesia

    Registro Internacional Naval (RINAVE) berdiri 1973 di Paris, Perancis

    Brazilian Register of Shipping (RBNA) berdiri 1982 di Rio de Janeiro, Brazil

    International Register of Shipping (IROS) berdiri 1993 di Miami, Amerika Serikat

    iranian Classification  Society (ICS) berdiri 2007 di Tehran, Iran

    Catatan:* Associated member of IACS

    Badan-badan klasifikasi ini bisa mengajukan diri untuk menjadi anggota IACS, dan kemudian jika hasil audit IACS menyatakan bahwa badan ini bisa diterima maka akan diterapkan suatu periode dimana badan klasifikasi ini dijadikan anggota sementara sebelum dianyatakan sebagai anggota tetap.
    Begitu pula sebaliknya, jika suatu badan klasifikasi anggota IACS ditemukan melakukan hal yang tidak sesuai dengan prosedur IACS maka bisa jadi sebagai sanksi badan klasifikasi tersebut dikeluarkan dari keanggotannya di IACS, tentu saja ada prosedur-prosedur tertentu dan pengukuran tingkat penyimpangan yang spesifik yang telah diatur internal IACS.